Sex Education kepada Siswa



Sex Education kepada Siswa

Pada era globalisasi seks sudah menjadi trend bagi kalangan remaja khususnya SMA. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang pendidikan seks atau sex education. Disini orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan seks seorang anak agar tidak terjerumus ke dalam hal yang tidak baik. Namun pada kenyataannya biasanya orang tua menyepelekan hal itu. Hal ini dikarenakan orang tua masih kurang menyadari pentingnya pendidikan seks dan orang tua menganggap pembicaraan tentang pendidikan seks masih tabu. Padahal pendidikan seks sangat berpengaruh pada pergaulan seorang anak remaja yang memiliki keingintahuan yang cukup tinggi. Ada pun pada era globalisasi ini pengaruh budaya barat atau luar sangat kuat.  Kebudayaan mereka itu sangat bertolak belakang dengan norma-norma agama yang ada di Indonesia. Hal ini harus menjadi perhatian bagi kita semua, karena kita tahu bangsa Indonesia ini adalah bangsa yang menjunjung tinggi nilai agama.

Sex education adalah suatu informasi mengenai persoalan seksualitas manusia yang jelas dan benar. Informasi itu meliputi proses terjadinya pembuahan, kehamilan sampai kelahiran, tingkah laku seksual, hubungan seksual, dan aspek-aspek kesehatan, kejiwaan, dan kemasyarakatan. Pendapat lain mengatakan bahwa sex education studi tentang karakteristik laki-laki dan perempuan. Karakteristik semacam itu membentuk seksualitas seseorang. Seksualitas merupakan aspek penting dari kehidupan manusia dan hampir semua orang, termasuk anak-anak, ingin tahu tentangnya. Pendidikan seks mencakup semua tindakan pendidikan yang terlepas dari metode tertentu yang digunakan dan mungkin berpusat pada seks. Lalu bagaimana jika sex education diberikan kepada siswa? Hal ini menimbulkan beberapa pendapat dimana ada yang setuju akan wacana tersebut, namun ada yang tidak setuju.

        Banyak alasan mengapa wacana sex education akan diberikan kepada siswa. Pertama, banyaknya terjadi pelecehan seksual karena keingintahuan yang tinggi dan tidak mengetahui dampaknya. Dengan adanya sex education maka akan mengurangi hal tersebut. Kedua, banyaknya kasus hamil di luar nikah. Dengan adanya sex education maka siswa yg belum menikah dapat menjaga dirinya. Ketiga, adanya sex education jauh lebih baik untuk mengajarkan anak tentang seks di sekolah, bukan membiarkan mereka menggunakan sumber lain seperti materi pornografi dari internet. Hal ini penting karena sumber seperti internet memiliki sejumlah informasi yang mungkin menyesatkan dan menyebabkan informasi yang salah. Namun sex education juga memiliki beberapa kontra. Pertama, anak SD jika diberikan pendidikan seks maka mereka akan menjadi anak yang tidak seperti anak sd pada umumnya. Kemudian anak-anak secara tidak langsung akan mengeksplorasi  di gadgetnya mengenai situs-situs pornografi. Kedua, anak SD juga belum bisa membedakan yang mana yg baik dan benar. Karena dalam study WHO seseorang dapat membedakan yang mana yang benar dan yang mana yang salah ketika berumur 12 tahun ke atas.

        Namun pada intinya, masalah ini dibahas karena pemerintah ingin menjadikan Indonesia menjadi lebih maju lagi. Salah satunya dengan memberikan sex education kepada siswa, namun hal ini pun bukan perkara yang mudah karena tidak setiap siswa dapat menerima hal tersebut dengan baik. Sebaiknya pemerintah tetap memberikan sex education kepada siswa, tetapi dari tingkat SMP ke atas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembuatan Taplak Meja

Karya Wisata